Selasa, 12 April 2011

ALIRAN-ALIRAN DALAM ILMU KALAM DAN POKOK PEMIKIRANNYA (bagian 1)

A. Qadariyah dan Jabariyah

1. Qadariyah
Faham Qadariyah pada hakikatnya adalah sebagian dari faham mu'tazilah, karena imamnya terdiri dari orang-orang mu'tazilah.
Akan tetapi faham ini dibicarakan dalam suatu pasal tersendiri karena sepanjang sejarah persoalan qadariyah ini suatu soal yang besar juga, mereka memfatwakan bahwa sekalian perbuatan manusia di ciptakan oleh manusia itu sendiri bukan oleh Allah SWT. Allah, kata mereka tidak sangkut paut dengan pekerjaan manusia dan apa yang diperbuat manusia tidak diketahui oleh Allah SWT sebelumnya, tetapi Allah mengetahui setelah diperbuat manusia. Golongan ini diberi nama tambahan khusus dari namanya mu'tazilah, yaitu Qadariyah artinya orang-orang yang berkata bahwa ia "kuasa sendirinya".
Fatwa ini didasarkan pada dalil yang ditafsirkan mereka sendiri pada Alqur'an, surat Ar-Ra'd : 11.

Artinya :

"Bahwasanya Allah tidak bisa merubah nasib sesuatu kaum, kalau tidak mereka sendiri merubahnya".(Ar-Ra'd : 11).


2. Jabariyah

Aliran ini dinamakan Jabariyah karena mereka berfaham tidak ada ikhtiar bagi manusia. Pemimpinnya Jaham Bin Safwan, mereka berpendapat bahwa manusia tidak ada daya dan upaya, tidak ada ikhtiar. Namun faham mereka sangat radikal sehingga sampai beritikad bahwa jika kita meninggalkan shalat atau berbuat kejahatan, maka semuanya tidak apa-apa karena hal itu tidak dijadikan Tuhan.
Mereka juga berfatwa bahwa "iman" cukup dalam hati saja, walaupun tidak diikrarkan dengan lisan.
¤ Pokok pemikiran Qadariyah
* Perbuatan manusia dijadikan oleh manusia.
¤ Pokok pemikiran Jabariyah
* Tidak ada ikhtiar atau usaha dari manusia, semuanya dari Tuhan
* Iman cukup dalam hati saja


B. Asy'ariyah dan Mansudiriyah

1. Asy'ariyah

Sebagai reaksi dari firqah-firqah yang sesat, maka pada akhir abad III H timbullah golongan asy'ariyah yang dikepalai oleh ulama besar dalam Ushuluddin yaitu Syeikh Abu Hasan Ali Al-Asy'ari.
Perkataan Asy'ariyah diambil dari nama guru besarnya yang pertama yaitu Abu Hasan Al-Asy'ari, juga disebut dengan golongan Ahlussunnah Wal Jama'ah.
I'tiqad kaum Asy'ariyah (sunny) adalah :
* Tentang Ketuhanan
* Tentang Malaikat
* Tentang Kitab-kitab Suci
* Tentang Rasul
* Tentang Hari Akhirat
* Tentang Qadha dan Qadar

Pembagian yang 6 tersebut sesuai dengan sabda Nabi SAW, ketika ditanya oleh seseorang :
"Maka beritahulah kami (hai Rasulullah) tentang iman! Nabi Muhammad menjawab. Engkau mesti percaya kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab - Kitab-Nya, Rasul - Rasul-Nya, Hari Akhirat dan Qadha dan Qadar".(HR. Muslim).

2. Mansuridiyah

Golongan ini dikepalai oleh ulama besar Syeikh Abu Mansur Al-Maturidi yang dianggap juga sebagai pembangun Mazhab Ahlussunnah Wal Jama'ah dalam Ushuluddin. Nama lengkapnya ialah Muhammad bin Muhammad bin Mahmud, beliau lahir di Samarqaud (Maturidi).
Dunia Islam sendiri dulu sampai sekarang mengangga Abu Mansur Al-Maturidi dan Al-Asy'ari sebagai pembangun Mazhab Ahlussunnah Wal Jama'ah.

"Dari Tuhan yang memegang jiwa Muhammad ditangan-Nya, akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah : yang satu masuk surga dan yang lain masuk neraka. "Bertanya para sahabat : Siapakah firqah ( yang tidak masuk neraka) itu ya Rasulullah?". Nabi menjawab : "Ahlussunnah Wal Jama'ah". (H.R. Thabrani).
Sayid Murtadha Azzahidi mengatakan, "Apabila disebut "Ahlussunnah wal jama'ah", maka yang dimaksud dengan ucapan itu adalah faham atau fatwa-fatwa yang diajarkan oleh Imam Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi".
I'tiqad Mansuridiyah sama dengan i'tiqad Asy'ariyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar